Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

MPA dengan Segala yang Ada padanya

Gambar
Dokumentasi Panitia MPA UNJ 2015 Oleh : Asrul Pauzi Hasibuan Pada semua itu, dik, ada macam-macam harapan yang kemudian disematkan atas pundakmu. Harapan yang sedari dulu memang diletakkan pada pundak setiap pemuda. Harapan yang lahir atas mata yang terbelalak melihat semangat yang berapi-api dan akal yang darinya berpendaran cahaya rupa-rupa. Agent of Change , Social Control , Moral Force dan Iron Stock , mungkin itu yang dapat kita rumuskan dari apa-apa yang orang banyak harapkan. Tentu, ada harapan lain dari ke-empatnya:   semoga ke-empatnya bukan "jargon-jargon" kosong. Dimana 4 fungsi tadi berarti, Agent of Change, kita diharapkan menjadi seorang yang membawa perubahan. Entah itu melalui gagasan-gagasan ataupun dengan sumbangsih alat baru yang kita temukan. Social Control berarti kita dapat memaksimalkan posisi kita yang strategis: di antara masyarakat dan pemerintah, yang memudahkan kita menyampaikan aspirasi-aspirasi untuk para petinggi negeri saat

Menyelami Bapak Koperasi Indonesia dari Buku “Soekarno, Hatta, Syahrir Kisah dan Memoar Tiga Macan Asia di Tengah Hiruk Pikuk Perjuangan”

Gambar
unjkita.com Oleh: Asrul Pauzi Hasibuan Moh Hatta. Ia lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Seorang peranakan dari keturunan ulama dan pengusaha. Bapaknya, Muhammad Djamil ialah seorang guru mursyid sekaligus pengusaha yang juga anak dari seorang pemimpin pondok pesantren di Batuhampar yang cukup terkenal pada masanya, yakni Syaikh Abdurrahman yang biasa dikenal dengan sapaan Syaikh Nan Tuo. Sementara keluarga Ibunya, Siti Saleha, merupakan keluarga yang dikenal bergerak dibidang usaha. Ayah dari Ibu Siti Saleha bernama Ilyas yang mempunyai gelar Bagindo Marah yang memiliki relasi dagang sampai ke Sawahlunto dan Lubuk Sikaping.             Maju pada masa-masa perjuangan si Ghandi of Java –Demikianlah Hatta disebut oleh media Jepang dipertengahan ’30-an-. Perjuangan telah “bermutasi” dalam pikirannya dengan semangat untuk memerdekakan Indonesia sebagai buktinya. Hal itu diperngaruhi dengan rekam jejak kehidupannya. Termasuk saat ia menimba ilmu di