Mengusung Tema “Aksi Solidaritas dan Kawal Pelantikan DPR”, BEM SI Kembali Berunjuk Rasa
Dokumentasi Pribadi |
Kemarin
sore, Selasa (1/10), Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang
tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali berunjuk rasa
di luar kawasan komplek DPR/MPR –dimana sebelumnya mereka tertahan
di kawasan TVRI- guna terus menyikapi dinamika yang terjadi di
Indonesia hari ini, yang pada kesempatan kali ini –massa yang
tergabung- BEM SI mengangkat tema solidaritas serta aksi pengawalan
pelantikan DPR. DPD, dan MPR, yang tentunya pengawalan yang dimaksud
masih lahir dari rahim yang sama; kebijakan-kebijakan kontroversi
yang diambil penguasa yang menjadi polemik akhir-akhir ini, serta
harapan-harapan baik mereka.
Solidaritas
yang dimaksud adalah solidaritas atas wafatnya dua orang mahasiswa
pada aksi-aksi unjuk rasa belakangan, juga
atas korban-korban –represifitas aparat- lainnya.
Sebagaimana yang kita ketahui, mahasiswa atas nama Imawan Randi (21)
dan Yusuf Kardawi (19), meregang nyawa saat berunjuk rasa di Kendari.
Unjuk
rasa kemarin sore, sebagaimana yang sudah disinggung sebelumnya –yang
mengangkat tema solidaritas- dihiasi simbol-simbol berduka, seperti
adanya bunga-bunga yang dibawa oleh massa aksi dan kemudian dibagikan
–termasuk kepada aparat yang mengawal unjuk rasa, juga ada kuburan
‘imitasi’ sebagai simbol wafatnya korban unjuk rasa yang juga
sudah dibahas
sebelumnya, serta simbol atas ‘kematian’ KPK.
Massa
aksi juga (tetap) membawa empat tuntutan yang sebelumnya juga
disuarakan, yaitu:
- Restorasi upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
- Restorasi demokrasi, kebebasan berpendapat, dan pemenuhan HAM
- Restorasi pelaksanaan Reforma Agraria, perlindungan SDA, dan Tenaga Kerja
- Restorasi kesatuan bangsa, hapuskan diskriminasi, dan ketimpangan
Pada
pukul 16.10 WIB massa aksi kemudian membubarkan diri setelah mendapat
komando dari mobil komando. Dimana sebelum itu, mereka tak lupa
menyanyikan lagu-lagu nasional
hingga lagu mahasiswa,
seperti lagu “Mengheningkan Cipta”, “Gugur Bunga”, “Darah
Juang”, dan “Totalitas Perjuangan”, serta mereka tak lupa juga
meneriakkan sumpah mahasiswa.
Komentar
Posting Komentar