Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Dikekalkan Puisi

Gambar
Aku kekalkan kamu dalam puisi-puisiku Sumber gambar: pexels.com/id-id/@rakicevic-nenad-233369 Puisiku adalah enigma yang berulang kali ditembangkan; Yang bertindak sebagai juru kunci hati pada seseorang Meski, sampai detik ini tak kunjung juga terbuka Meski seseorang itu tak kunjung juga peka Namun, puisiku memang seumpama enigma; Yang tidak mudah diterka Kendati boleh jadi dapat dirasa Puisi-puisiku adalah semesta; Puisi-puisiku adalah puisi itu sendiri; Yang membentuk wajah semesta baru Yaitu, semesta puisi, Yang di dalamnya dikekalkan nama seseorang; Namamu

Segar dan Dibayangi Mitos, ini Lima Hal Mengenai Dawet Jabung Ponorogo

Gambar
Dawet segar dan mitosnya yang juga segar bagi yang jomblo Sumber gambar: suratkabar.id Minuman tradisional yang satu ini begitu menggugah secara visual, pun tentu juga ketika dinikmati. Dawet jabung, merupakan minuman yang cukup lestari di Desa Jabung. Tentu, dawet ini juga dapat menjadi pilihan kamu untuk menikmatinya saat berbuka. Karena, selain cukup berbeda dengan dawet lainnya, dawet ini juga begitu segar, lho! tanpa berlama-lama lagi, yuk, kita ketahui lima hal mengenai dawet jabung! 1. Penamaan dawet jabung Sumber gambar: goodnewsfromindonesia.id Penamaan dawet ini menjadi dawet jabung, selain perbedaannya yang akan kamu ketahui nanti, tak terlepas dari desa yang menjadi pusat dijualnya minuman tradisional yang satu ini, yaitu Desa Jabung, Ponorogo. Disebut pusat, sebab di sana terdapat banyak sekali penjual dawet jabung yang tersebar hingga merambah pada desa lainnya di sekitar Desa Jabung. Terbayang pedagangnya berderet-deret di sepanjang pinggir jalan

Tujuh Hal Mengenai Kolak Ayam Gresik, Tradisi Sejak Zaman Sunan Dalem

Gambar
 Kolak ayam Gresik Sunan Dalem, warisan kuliner kaya makna Sumber gambar: etnis.id Ada yang unik dari sebuah desa, di Timur Jawa, yaitu Desa Gumeno. Pasalnya ada tradisi yang sudah bertahan berabad-abad lamanya, lho! yaitu tradisi kolak ayam. Eits, meski begitu menggiurkan meskipun baru membaca namanya, tahan dulu sampai berbuka, ya. Bisa sambil membaca mengenai kolak ayam lebih jauh hehe. Berikut tujuh hal mengenai kolak ayam di Desa Gumeno. 1. Sudah menjadi tradisi di Desa Gumeno, Gresik Sumber gambar: regional.kompas.com Sebagai tradisi, tentu kolak ayam Gresik sudah bertahan dalam rentang waktu yang lama. Dihimpun dari berbagai sumber, tradisi ini sudah ada sejak lima abad lamanya di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Lebih tepatnya lagi, tradisi ini bermula dan berlangsung di (cikal bakal) Masjid Jami' Sunan Dalem Desa Gumeno. Wah, sudah begitu lama ya tradisi ini bertahan dan agaknya tidak ada alasan untuk tidak terus m

Mengeja Fungsi Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19*

Gambar
Sumber gambar: unjkita.com Bagi Soe Hok Gie, patriotisme bukan lahir dari hipokrisi dan slogan-slogan. Mengenal objek adalah satu-satunya cara untuk mencintai sesuatu. Artinya, kecintaan terhadap Indonesia akan tumbuh saat mengenal Indonesia lengkap dengan mengenal masyarakatnya dari dekat, (Soe Hok Gie, 1967). Hari ini, terlihat kita begitu gemar berslogan, ada pun hipokrisi atau tidak, tentu tidak dengan mudah dapat disimpulkan. Butuh melihat segalanya dengan jelas, termasuk indikasi dari maksud ( output ) slogan-slogan yang didengungkan ke mana-mana. Polarisasi masyarakat di Indonesia pasca pemilihan presiden (pilpres) 2014 adalah satu hal yang perlu kita daras. Sebab kebisingan yang muncul dari polarisasi itu sudah tidak lagi boleh abaikan. Polarisasi yang seumpama bom waktu itu, menurut hemat penulis lebih dari sekadar fanatisme tokoh belaka. Nilai-nilai ( world view ‘pandangan hidup’) merupakan sesuatu yang jelas memengaruhi polarisasi itu. Boleh jadi penyebabnya adalah

Lengkung yang Lekang

Gambar
Sumber gambar: pexels.com/id-id/@jonas-mohamadi-621232 Lebih kurang dua tahun lalu Saat diri memutuskan lepas landas; Menceburkan diri kemandian air panas; Tempat di mana mimipi-mimpi dihimpun, dipulas; Atau melibatkan diri untuk bercengkrama dengan laut lepas; Atau juga terjun bebas, Dari curug-curug indah yang kerap kali juga ganas Pada waktu itu Ada lengkung bibir yang tertinggal; Entah di mana ia tanggal Sesabit senyum yang boleh jadi tak seorang pun peduli itu, Pergi, dan belum kembali; Menyisakan gambaran-gambaran yang tak dikehendaki siapa pun; Terang, bagi empunya yang bahagia namun seolah tertahan; Atau bahkan seolah menggambarkan citra sebaliknya; Sebab simpul-simpul kadung tercerai; Kandas, entah ke mana, Sebab ia tidak pamit: Menyisakan bekas-bekas yang juga entah Pada dua gundukan daging yang saling menjauh saat memperlihatkan emosi bahagia itu, Masih juga rompal, Sebab ada bahag

Puasa Lebih Dini Demi Melawan Pandemi Covid-19 di Tanah Air

Gambar
Sumber gambar: pexels.com/id-id/@sevenstormphotography Sudah lebih dari 40 hari pasca kasus Corona Virus Desease-19 (Covid-19) pertama di Indonesia diumumkan oleh Pemerintah Pusat. Itu pun banyak yang menyangsikan bahwa kasus tersebut bukan benar-benar kasus pertama, karena boleh jadi ada kasus yang tidak terdeteksi. Hingga hari ini grafik tidak menunjukkan perlambatan, dan pandemi Covid-19 sudah merenggut cukup banyak garda terdepan; dokter-dokter, guru besar, dan tenaga kesehatan lainnya, yang gugur dalam “perang” melawan pandemi ini, di samping korban-korban lainnya. Hal tersebut penulis singgung bukan tanpa alasan, sebab penulis menyoroti hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus bagi pemangku kebijakan untuk memenangkan segalanya dengan memenangkan mereka-mereka yang berada di garda terdepan. Cara penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah dianggap tidak begitu baik. Di antaranya adalah kebijakan terkait tradisi mudik, menyusul dalam waktu dekat umat Islam akan meny

Sepi yang Tak Dikehendaki

Gambar
      Sumber gambar: pexels.com/id-id/@andrew Dikala sepi menjalar ke segala arah; Melingkupi langit-langit kita yang basah; Mengisi kisi-kisi tempat di mana kita menimbun tabah; Yang datang mencungul setelah resah Pada resah yang aku sulap menjadi pasrah itu, Tuan Mengantar aku pada dalamnya kerinduan Di mana, pada waktu-waktu lapang, sering kali aku adalah jalang; Menisbatkan hati yang aku pun ragu itu hati; Pada mekarnya kuntum yang aku berpikir berulang kali memastikan jika itu kuntum; Hati yang entah; Hati yang mekar bahagia itu; Kadung merekah disinari kecongkakan; Bahagia yang dijumput dari terminologi ketololanku itu Yang belakangan aku sadari menegasikan Tuhan; Dalam kalam-Nya yang gegabah aku sangsikan Termasuk begitu percaya dengan Tuan-tuan yang bersekongkol dengan para setan Kalam itu, tak sedetik pun ia memilih aku untuk ditertawakan Tak sekedip pun; Tak sekejap pun Meski aku terlanjur belingsatan; Sebab menahan sepi yang tak

Pengasong Keadilan*

Gambar
Sumber gambar: pexels.com/@skitterphoto Dalam setiap diskursus yang lebih mirip pernyataan humas penguasa; Atau yang lebih mirip sekadar pembelaan belaka: Terminologi keadilan masih saja dianggap tepat "bersolek" di depan massa Dalih semua untuk masyarakat banyak terus digunakan tanpa pernah malu meski realita mengindikasikan sebaliknya; Omong kosong belaka Sebab diperbudak nafsu dunia; Demi dahaga kenikmatan dunia yang sejatinya fana Rakyat, semua atas dan demi rakyat, katanya Sukarela, ia melakukannya atas dasar suka dan rela, katanya Entah rakyat yang mana Pun entah Suka dalam kedukaan atau malah sebaliknya? Boleh jadi, suka atas penderitaan semua Sebab apa pun sudah dimonopoli sejak rakyat menjatuhkan pilihannya Yang menarik ditelisik lebih jauh; Pilihan karena kesadaran sejati atau karena kesadaran palsu belaka Keadilan Suatu kosa kata yang sejatinya penuh makna mulia Yang belakangan diasong, dikaburkan maknanya Demi kepentingan

Dari Puisi ke Puisi

Gambar
Sumber gambar: pexels.com/id-id/@rakicevic-nenad-233369 Pada setiap yang berkelebat dalam kepala, aku kekalkan dalam puisi;   Aku hidupkan dalam setiap kata yang mengandung suatu konotasi;   Aku tembangkan dalam setiap kalimat yang tersirat segenap denotasi   Lalu, ada suatu diksi yang begitu karib dalam puisiku;   Adalah kamu yang ku maksud diksi itu   Yang aku ganti dengan kata dia   Meski sebenarnya adalah Dia yang kerap muncul   Sebab yang aku tahu, bahwa Dia adalah kunci;   Guna membuka yang lain   Termasuk membuka hati dia yang lain; kamu   Dia; Tuhan yang satu itu;   Nama-Nya;   Adalah nukilan yang sering muncul dalam doa-doaku yang puisi;   Adalah pra-syarat guna melegitimasi puisi-puisi untukmu   Dia adalah nama yang aku nisbatkan setiap kali puisi-puisi dibuhulkan pada namamu;   Namamu, yang puisi itu sendiri yang tahu   Namamu, yang rasa itu sendiri yang merasa   Namamu   Namamu   Dari puisi ke