Lengkung yang Lekang

Sumber gambar: pexels.com/id-id/@jonas-mohamadi-621232

Lebih kurang dua tahun lalu

Saat diri memutuskan lepas landas;

Menceburkan diri kemandian air panas;

Tempat di mana mimipi-mimpi dihimpun, dipulas;

Atau melibatkan diri untuk bercengkrama dengan laut lepas;

Atau juga terjun bebas,

Dari curug-curug indah yang kerap kali juga ganas


Pada waktu itu

Ada lengkung bibir yang tertinggal;

Entah di mana ia tanggal

Sesabit senyum yang boleh jadi tak seorang pun peduli itu,

Pergi, dan belum kembali;

Menyisakan gambaran-gambaran yang tak dikehendaki siapa pun;

Terang, bagi empunya yang bahagia namun seolah tertahan;

Atau bahkan seolah menggambarkan citra sebaliknya;

Sebab simpul-simpul kadung tercerai;

Kandas, entah ke mana,

Sebab ia tidak pamit:

Menyisakan bekas-bekas yang juga entah


Pada dua gundukan daging yang saling menjauh saat memperlihatkan emosi bahagia itu,

Masih juga rompal,

Sebab ada bahagia yang belum genap;

Sebab ada sejumput ceria tenggelam ke laut paling entah;

Yang tumbang;

Lengkung yang limbung


Pada garis-garis daging sejajar yang saling bertolak;

Pada tempat di mana sekilat cahaya menyala-nyala;

Pada sekumpulan yang komponen yang memunculkan simbol-simbol di muka;

Simbol yang diasingkan:

Seasing-asingnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Enam Tips Menjelaskan Seksualitas pada Anak, Penting untuk Orang Tua!*

Tujuh Hal Mengenai Naja, Si Anak Cerebral Palsy Penghafal 30 Juz Alquran

Tetaplah Berkontribusi!