Dawet segar dan mitosnya yang juga segar bagi yang jomblo
|
Sumber gambar: suratkabar.id |
Minuman tradisional yang satu ini begitu menggugah secara visual, pun
tentu juga ketika dinikmati. Dawet jabung, merupakan minuman yang cukup
lestari di Desa Jabung. Tentu, dawet ini juga dapat menjadi pilihan kamu
untuk menikmatinya saat berbuka. Karena, selain cukup berbeda dengan
dawet lainnya, dawet ini juga begitu segar, lho! tanpa berlama-lama
lagi, yuk, kita ketahui lima hal mengenai dawet jabung!
1. Penamaan dawet jabung
|
Sumber gambar: goodnewsfromindonesia.id |
Penamaan dawet ini menjadi dawet jabung, selain perbedaannya yang akan
kamu ketahui nanti, tak terlepas dari desa yang menjadi pusat dijualnya
minuman tradisional yang satu ini, yaitu Desa Jabung, Ponorogo. Disebut
pusat, sebab di sana terdapat banyak sekali penjual dawet jabung yang
tersebar hingga merambah pada desa lainnya di sekitar Desa Jabung.
Terbayang pedagangnya berderet-deret di sepanjang pinggir jalan, begitu
ramai.
2. Mengenal Desa Jabung, Ponorogo
|
Sumber gambar: jatimnow.com |
Desa Jabung berada lebih kurang 9 km dari pusat Kota Ponorogo. Desa
Jabung, Kecamatan Mlarak, Kota Ponorogo, Jawa Timur, merupakan sebuah
desa yang juga berada satu kecamatan dengan Pondok Pesantren Darussalam
Gontor. Mungkin, nama pondok ini menjadi alternatif jika kamu ingin
mengetahui di mana Desa Jabung guna memuaskan keinginan mencicipi dawet
jabung.
3. Perbedaan dawet jabung dengan dawet lainnya
|
Sumber gambar: jatimnow.com |
Gempol merupakan pokok perbedaan dawet jabung dengan dawet lainnya.
Gempol ini terbuat dari tepung beras yang dibentuk bulat, dan dilansir
dari artikel berjudul Desa Jabung Ponorogo, Pusatnya Penjual Dawet Jabung yang dimuat di goodnewsfromindonesia.id,
permangkuk dawet jabung hanya berisikan satu gempol. Bagaimana,
penasaran, kan, dengan dawet yang satu ini? sabar, tunggu waktu berbuka.
Hehe
4. Isi dawet jabung
|
Sumber gambar: cantik.tempo.co |
Isi lainnya, selain gempol agaknya tidak jauh berbeda dengan dawet
lainnya. Di mana isi dari dawet jabung di antaranya adalah bulir dawet,
tapai ketan hitam manis dan asam, nangka yang disuwir, serta kuah
manisnya yang terbuat dari santan dan gula kelapa. Tak lupa, agar
menjadi begitu segar, dawet jabung dinikmati dalam kondisi dingin dengan
cara ditambahkan es batu, misalnya. Tepat sekali ya untuk menu berbuka
saat-saat Ramadan seperti ini.
5. Mitos dawet jabung
|
Sumber gambar: Jatimnet.com |
Meski mitos ini sudah tidak lagi terlalu dipercaya oleh penjual dawet jabung sebagaimana dilansir dari artikel di goodnewsfromindonesia.id
yang juga sudah dikutip sebelumnya. Namun praktik dari mitos yang
pernah dipercaya ini masih terus dilakukan. Pada mitos yang pernah hidup
itu, penjual dawet jabung akan memberikan semangkuk dawet jabung dengan
mangkuk yang cukup khas serta tatakan atau teplek untuk alas mangkuk
dawet jabung. Tetapi, pembeli hanya diperkenankan untuk mengambil
mangkuknya saja, tidak dengan tatakannya. Dalam mitos itu, jika tatakan
turut serta diambil oleh pembeli, maka pembeli diharuskan menikahi si
penjual dawet jabung.
Meski begitu menggugah dan membuat
kering tenggorokan karena ingin segera menikmatinya, tahan dulu, ya,
gais. Tunggu waktu berbuka dan jangan kalap waktu berbuka hehe. Oiya,
kalau suatu kali berkesempatan ke Desa Jabung, meski jomblo, jangan
sesekali meminta mangkuk sekaligus tatakan dawet jabungnya, ya! hihi
Komentar
Posting Komentar