Panggung Kedegilan
Kedegilan dipentaskan dan kemudian nestapa seolah riuh
pexels.com/@monica |
Tunggang-langgang bangsa-bangsa asing itu menutup batas negara
Terhuyung orang-orang asing itu mengumpulkan cerdik cendekia;
Guna menyusun strategi menanggulangi pandemi;
Dengan terlebih dahulu menganalisis apa pun;
Yang boleh jadi juga termasuk mendeklinasi syahwat pribadi dan juga kroni;
Sekaligus membesar-besarkan rasa cinta kepada bangsanya sendiri,
Atau bahkan lebih dari itu
Meskipun, boleh jadi tidak lagi dibutuhkan klaim-klaim tertentu
Sebab, pengorbanan mereka sendiri telah mengakuinya tanpa diminta;
Tanpa perlu menebar jargon-jargon kosong:
Mereka sudah memahami bagaimana mencintai bangsanya sendiri, bahkan lebih
Adapun suatu letak geografis dengan bilangan sekian dan sekian;
Dengan jumlah penduduk yang sekian dan sekian;
Dengan banyak kekayaan yang juga demikian
Memilih mementaskan kedegilan
Diklaim bahwa tindakannya digambarkan bukan paronia
Sembari melepaskan ke tengah-tengah publik aneka lucu-lucuan;
Termasuk juga tarian yang tak kalah mengundang kram perut karena tertawa;
Atau pun mual yang ganjil;
Atau juga sebab asam lambung yang pasang
Di tengah fenomena itu
Ada juga yang kemudian mempresentasikan rupa-rupa minuman herbal
Juga unjuk kekuasaan;
Dengan sekelumit kebijakan yang tak beda jauh dengan benda imitasi;
Termasuk suatu benda yang mirip piringan dengan kegunaan ajaibnya;
Menyimpan suatu lakon;
Sebuah pertunjukkan,
Yang pada gilirannya kita temukan suatu amanat dalam alur ceritanya:
Hindari kedegilan,
Sebab pada pertunjukkan itu sarat lelaku-lelaku yang degil
Komentar
Posting Komentar