Terisolir
Kemudian aku, terisolasi rindu yang kian menjadi
pexels.com/id-id/@edward-jenner |
Dari dalam pernaungan ini, sahabat
Kerinduan terus terakumulasi;
Bersamaan dengan ketidakmampuanku menahan laju jarum jam,
Berikut data kemalangan yang terus menjadi
Aku bukan sedang paranoid;
Sekaligus aku tak membiarkan diriku acuh tak acuh:
Aku hanya ingin pergi terus mengukur,
Apakah rindu ini terbatas, seumpama daya yang menggerakkan jam dinding
Aku hanya ingin menjaga apa yang aku bisa;
Orang-orang di sekitarku, termasuk kamu, sahabat
Juga orang-orang di sekitar kita:
Yang alpa dalam mengingat nikmatnya kesehatan;
yang seolah siap selalu ditimpa kemalangan
Sahabat, biarlah banyak kemungkinan buruk itu,
Aku isolasi bersama kerinduanku
Dengan senyummu, sahabat:
Yang bayangannya menolak lenyap dilingkupi gulita pandemi,
Yang bayangannya tegak dan diteggakkan oleh cahaya yang tarik menarik dari kerinduan satu sama lain
Komentar
Posting Komentar